Kebijakan akuntansi signifikan |
Significant accounting policies |
|
|
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan dengan
menggunakan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di Indonesia,
meliputi pernyataan dan interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan
Dewan Standar Akuntansi Syariah IAI dan peraturan regulator
pasar modal, dan Peraturan OJK No.VIII.G.7 tentang “Penyajian
dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan
Publik”. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah
konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu disusun
berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam
kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan
keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali arus kas. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan
metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir 31 Desember
2023 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang
diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2022.Mata uang yang digunakan dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (Rp)
yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan. |
Perusahaan menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan
Keuangan Tersendiri” dan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan
Konsolidasian”. PSAK No. 4 (Revisi 2013) menjelaskan tentang
persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyusun laporan
keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. PSAK No. 65,
“Laporan Keuangan Konsolidasian”, menggantikan bagian PSAK
No. 4 (Revisi 2009) yang membahas mengenai akuntansi untuk
laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip-prinsip
untuk penyajian dan penyusunan laporan keuangan konsolidasian
ketika sebuah entitas mengendalikan satu atau lebih entitas.
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan
Perusahaan dan entitas-entitas (termasuk entitas terstruktur) yang
dikendalikan oleh Perusahaan dan entitas anak (Grup).
Pengendalian diperoleh apabila Grup memiliki seluruh hal berikut
ini: Kekuasaan atas investee; Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan investee, dan Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee
untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil Grup. Pengkonsolidasian entitas anak dimulai pada saat Grup
memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir pada
saat Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Secara
khusus, penghasilan dan beban entitas anak yang diakuisisi atau
dilepaskan selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sejak
tanggal Grup memperoleh pengendalian sampai dengan tanggal
Grup kehilangan pengendalian atas entitas anak. Seluruh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban dan arus
kas dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar
entitas dalam Grup dieliminasi secara penuh dalam laporan
keuangan konsolidasian. Laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain
diatribusikan kepada pemilik Perusahaan dan kepentingan
nonpengendali (KNP) meskipun hal tersebut mengakibatkan KNP
memiliki saldo defisit. KNP disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat
diatribusikan kepada pemilik Perusahaan. Transaksi dengan KNP yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara nilai
wajar imbalan yang dialihkan dengan bagian relatif atas nilai
tercatat aset bersih entitas anak yang diakuisisi dicatat di ekuitas.
Keuntungan atau kerugian dari pelepasan kepada KNP juga
dicatat di ekuitas.
Jika kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka Grup: Menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan
liabilitas entitas anak; Menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; Menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang
dicatat di ekuitas, bila ada; Mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; Mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; Mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai
keuntungan atau kerugian dalam laba rugi; dan Mereklasifikasi bagian entitas induk atas komponen yang
sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke
laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. |
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi
yang bersifat jangka pendek dan sangat likuid yang dapat segera
dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu 3
(tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang
tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya. |
Aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada
jumlah yang diakui saat pengakuan awal dikurangi pembayaran
pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif
menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih
antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi dengan
cadangan kerugian penurunan nilai. Pada tanggal 31 Desember 2023, kategori ini meliputi kas dan
setara kas, piutang lain-lain dan deposito yang dibatasi
penggunaannya yang dimiliki oleh Grup. |
|
|
Aset tetap kecuali tanah dan bangunan dinyatakan berdasarkan
biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan seharihari,
dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan
nilai. Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan,
termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara
langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Beban-beban yang timbul setelah aset tetap digunakan, seperti
beban perbaikan dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi pada
saat terjadinya. Apabila beban-beban tersebut menimbulkan
peningkatan manfaat ekonomis di masa datang dari penggunaan
aset tetap tersebut yang dapat melebihi kinerja normalnya, maka
beban-beban tersebut dikapitalisasi sebagai tambahan biaya
perolehan aset tetap. Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan
nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu
yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan
sepenuhnya. Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam
jumlah tercatat aset tetap sebagai suatu penggantian apabila
memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang
dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan
saat inspeksi signifikan berikutnya. Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang
diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap
diakui dalam laba rugi pada tahun terjadinya penghentian
pengakuan. Nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan
amortisasi ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan penyesuaian
apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya. |
|
Pada setiap akhir periode pelaporan tahunan, Grup menelaah
apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai.
Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji tahunan
penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat
estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya,
maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan
rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Dalam menghitung
nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke
nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak
yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan
risiko spesifik atas aset. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan
tahunan untuk mengetahui apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya
mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi
dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah
terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui
dalam periode sebelumnya akan dipulihkan apabila nilai tercatat
aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat,
neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan
nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun
sebelumnya. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset
tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan
nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan
dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. |
|
Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 71 diklasifikasikan
sebagai berikut: (i) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
diamortisasi, (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan nilai wajar
melalui laba rugi atau melalui penghasilan komprehensif lain.Grup
menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan
awal. Liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diukur pada
jumlah yang diakui saat pengakuan awal dikurangi pembayaran
pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif
menggunakan métode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih
antara nilai awal dan nilai jatuh temponya. Pada tanggal 31 Desember 2023 dan 2022, kategori ini meliputi
utang bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban
akrual, utang bank jangka panjang, utang pembelian aset tetap
jangka panjang dan utang pembiayaan jangka panjang yang
dimiliki oleh Grup. |
Grup menerapkan PSAK No. 72 yang mensyaratkan pengakuan
pendapatan harus memenuhi 5 langkah analisa sebagai berikut: Identifikasi kontrak dengan pelanggan. Identifikasi kewajiban pelaksanaan dalam kontrak. Kewajiban
pelaksanaan merupakan janji-janji dalam kontrak untuk
menyerahkan barang atau jasa yang memiliki karakteristik
berbeda ke pelanggan. Penetapan harga transaksi. Harga transaksi merupakan jumlah
imbalan yang berhak diperoleh suatu entitas sebagai
kompensasi atas diserahkannya barang atau jasa yang
dijanjikan ke pelanggan. Jika imbalan yang dijanjikan di kontrak
mengandung suatu jumlah yang bersifat variabel, maka Grup
membuat estimasi jumlah imbalan tersebut sebesar jumlah
yang diharapkan berhak diterima atas diserahkannya barang
atau jasa yang dijanjikan ke pelanggan dikurangi dengan
estimasi jumlah jaminan kinerja jasa yang akan dibayarkan
selama periode kontrak. Alokasi harga transaksi ke setiap kewajiban pelaksanaan
dengan menggunakan dasar harga jual berdiri sendiri relatif
dari setiap barang atau jasa berbeda yang dijanjikan di kontrak.
Ketika tidak dapat diamati secara langsung, harga jual berdiri
sendiri relatif diperkirakan berdasarkan biaya yang diharapkan
ditambah marjin. Pengakuan pendapatan ketika kewajiban pelaksanaan telah
dipenuhi dengan menyerahkan barang atau jasa yang
dijanjikan ke pelanggan (ketika pelanggan telah memiliki
pengendalian atas barang atau jasa tersebut). |
Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan
diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama
dimana Perusaan beroperasi (mata uang fungsional). Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata
uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian
Perusahaan. |
Orang atau entitas dikategorikan sebagai pihak berelasi
Perusahaan apabila memenuhi definisi pihak berelasi berdasarkan
PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi". Semua transaksi signifikan dengan pihak berelasi telah
diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. |
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46, “Pajak
Penghasilan" |
|
|
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang merupakan imbalan pasca-kerja manfaat pasti yang dibentuk
tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan pada
saat pensiun yang dihitung menggunakan metode Projected Unit Credit. Pengukuran kembali liabilitas
imbalan pasti langsung diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan penghasilan
komprehensif lainpada periode terjadinya dan tidak akan direklasifikasi ke laba rugi, namun menjadi
bagian dari saldo laba. Biaya liabilitas imbalan pasti lainnya terkait dengan program imbalan pasti
diakui dalam laba rugi. Liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang diakui dalam laporan posisi
keuangan mencerminkan nilai kini kewajiban imbalan pasti setelah dikurangkan dengan nilai wajar aset
program. Aset (surplus) imbalan kerja jangka panjang yang timbul dari perhitungan tersebut diakui
sebesar nilai kini pengembalian kas serta pengurangan iuran masa depan dari program tersebut. |
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang
bersangkutan. |
|
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal komponen-komponen Grup yang secara
berkala dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional dalam rangka alokasi sumber daya ke
dalam segmen dan penilaian kinerja Grup. |
|
|
Kombinasi bisnis, kecuali kombinasi bisnis entitas sepengendali,
dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan
dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang
dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah
setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi
bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang
diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP
atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi.
Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan
disajikan sebagai beban administrasi. Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup
mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang
diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan
pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait
lain yang ada pada tanggal akuisisi. Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap,
pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi mengukur kembali nilai
wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak
yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang
dihasilkan dalam laba rugi. Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga
perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan
yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika
nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas
anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laba rugi. Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat
dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan uji
penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi
bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit
Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau entitas anak
yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi
tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak
yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut. Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi
tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang
diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk
dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan
keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang
dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang
dihentikan dan porsi UPK yang ditahan. |
|
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan kedalam mata uang
fungsional menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dari
penyelesaian transaksi dan dari penjabaran pada kurs akhir tahun
atas aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui
dalam laba rugi. Aset nonmoneter yang diukur pada nilai wajar
dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal nilai wajar ditentukan.
Selisih penjabaran akun ekuitas dan akun nonmoneter serupa
yang diukur pada nilai wajar diakui dalam laba rugi. Akun-akun yang tercakup dalam laporan keuangan Perusahaan
diukur menggunakan mata uang dari lingkungan ekonomi utama
dimana Perusaan beroperasi (mata uang fungsional). Pada tanggal 31 Desember 2023 dan 2022, kurs konversi
berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang digunakan oleh
Perusahaan adalah sebesar Rp 15.416, dan Rp.15.731 per 1
Dolar Amerika Serikat. |
|
|
|
|
Goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan
akumulasi penurunan nilai. Penurunan nilai goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan atau kerugian
yang diakui pada saat pelepasan entitas anak harus memperhitungkan nilai tercatat goodwill dari
entitas anak yang dijual tersebut. Goodwill dialokasikan ke UPK untuk tujuan uji penurunan nilai.
Alokasi dilakukan ke UPK atau kelompok UPK yang diharapkan akan mendapat manfaat dari
kombinasi bisnis yang menimbulkan goodwill tersebut. |
|
Biaya yang dibayarkan atas layanan piranti lunak komputer ditangguhkan dan diamortisasi
menggunakan metode garis lurus selama periode perjanjian. |
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus. |
|
|
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masingmasing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Peristiwa yang terjadi setelah periode pelaporan yang
menyediakan tambahan informasi mengenai posisi keuangan
konsolidasian Grup pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian (peristiwa penyesuai), jika ada, telah tercermin
dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa yang terjadi
setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian
(peristiwa non-penyesuai), apabila jumlahnya material, telah
diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Dalam penerapan kebijakan akuntansi Grup, seperti yang diungkapkan
dalam Catatan 2 pada laporan keuangan konsolidasian, manajemen
harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi atas nilai tercatat
aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain.
Estimasi dan asumsi tersebut, berdasarkan pengalaman historis dan
faktor lain yang dipertimbangkan relevan. Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah
mencakup ikhtisar estimasi, pertimbangan dan asumsi signifikan yang
dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadap jumlah-jumlah
yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan
konsolidasian. |
|
|
|